Merek-merek global terkemuka tidak sanggup berdiri diam menunggu perubahan. Sebaliknya, mereka bertindak sebelum acara, dan terus tumbuh tanpa khawatir mempertahankan status quo. Mereka menjadi pemimpin dalam industri mereka dengan mengakui pentingnya berinvestasi dalam promosi merek sambil berinvestasi dalam inovasi dan peningkatan produk yang ada agar tetap terdepan dalam persaingan.
Analis di Interbrand Consulting Agency diterbitkan Global Brands Report - pemeringkatan merek paling mahal di tahun 2017.
Ini didasarkan pada tiga faktor utama:
- Indikator keuangan diperoleh melalui penjualan produk dan layanan bermerek.
- Peran yang dimainkan nama merek dalam memengaruhi pilihan pelanggan
- Loyalitas pelanggan (kontribusi merek terhadap keuntungan masa depan perusahaan).
Top 100 tahunan Interbrand hanya mencakup perusahaan yang bisnisnya beroperasi di tiga benua atau lebih dan yang menerima sepertiga dari keuntungan mereka di luar negara asalnya. Karena itu, dalam daftar merek global termahal tidak ada satu pun perusahaan Rusia.
Inilah merek-merek paling mahal di tahun 2017.
Lima merek yang paling cepat berkembang tahun ini adalah jejaring sosial terbesar Facebook (+ 48% dari biaya), platform perdagangan online Amazon (+ 29%), pengembang perangkat lunak Adobe (+ 19%), Adidas concern, yang memproduksi peralatan olahraga, pakaian dan sepatu untuk olahraga (+ 17%) dan salah satu merek favorit pecinta kopi Starbucks (+ 16%).
Lebih dari setengah merek terbaik dunia bekerja di salah satu dari empat sektor:
- industri otomotif (16 peserta top 10);
- teknologi (15 perusahaan);
- jasa keuangan (12 merek);
- dan barang-barang konsumen (9 merek).
Ritel (19%) ternyata menjadi sektor yang tumbuh paling cepat dalam persentase, diikuti oleh barang olahraga (10%), teknologi (8%), logistik (7%), dan jasa keuangan (6%).
Menurut laporan Interbrand, Amerika Serikat mendominasi daftar merek global terbaik pada 2017 dengan 52 merek di 100 teratas. Jerman (10 merek) dan Prancis berada di belakang Amerika Serikat (Prancis) dengan delapan mereknya (terutama mode dan kecantikan): Louis Vuitton, Hermes, Axa, L'Oreal, Danone, Cartier, Dior dan Moet & Chandon.
Seperti yang dikatakan oleh CEO Interbrand Jez Frampton: “Satu-satunya yang konstan adalah perubahan, dan kita hidup di salah satu periode perubahan yang paling menarik sejak revolusi industri. Perubahan yang kami amati adalah sosial, profesional, teknologi, ekonomi, industri, dan mempengaruhi setiap aspek perdagangan dan kehidupan. Dalam konteks yang terus berubah ini, pertumbuhan menjadi semakin kompleks. Sebuah bisnis harus menemukan semua cara baru agar merek mudah dikenali dan relevan untuk budaya tertentu, membuat platform yang memungkinkan Anda untuk mendapatkan pengalaman yang menarik dan unik, serta sarana untuk tetap relevan, signifikan, dan berharga. Di dunia yang terus berubah ini, bisnis membutuhkan merek lebih dari sebelumnya. ”