Seperti pemanasan iklim di dunia, proses pencairan gletser, naiknya permukaan laut, perubahan kondisi cuaca. Tetapi ada ancaman serius lainnya: penyebaran penyakit baru dan yang sudah lama terlupakan di daerah yang dulunya dianggap aman.
Memperkenalkan 5 penyakit mematikan teratas yang terkait dengan pemanasan global.
5. Anthrax
Pada Juli 2016, wabah antraks menewaskan 2,3 ribu rusa di Yamal. Dan 96 orang yang tinggal di daerah wabah dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa keberadaan penyakit tersebut. Di 23 dari mereka, agen penyebab antraks ditemukan.
Dokter hewan menyarankan bahwa penyebab penyebaran infeksi adalah pembukaan makam hewan yang tidak sengaja terinfeksi antraks. Dan panas abnormal berkontribusi pada penyebaran penyakit mematikan yang sangat cepat dan masif di antara rusa.
4. Virus Zika
Biasanya tidak menimbulkan gejala (kecuali demam ringan dan ruam pada orang dewasa), tetapi dapat memicu keguguran dan mikrosefali janin jika memasuki tubuh wanita hamil. Pembawa utama virus Zika adalah nyamuk demam kuning (Aedes aegypti). Menggigit di siang hari dan dapat berkembang biak di air hujan. Saat ini, nyamuk demam kuning ditemukan terutama di daerah tropis, paling sering di Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Tengah, dan beberapa bagian Afrika. Tapi itu bisa mencapai daerah di mana pemanasan global akan menyebabkan kekeringan, dan orang-orang akan mulai mengumpulkan air hujan untuk keperluan rumah tangga.
3. Sampai sekarang patogen tidak diketahui
Anthrax bukan satu-satunya "hati panjang" dari peringkat penyakit fatal yang berpotensi diprovokasi oleh pemanasan global. Pada 2015, para peneliti mengumumkan bahwa mereka telah menemukan virus yang masih menular setelah 30.000 tahun di permafrost Siberia. Untungnya, virus dari genus Mollivirus ini hanya menginfeksi amuba dan tidak berbahaya bagi manusia, tetapi keberadaannya telah menimbulkan kekhawatiran bahwa patogen mematikan seperti cacar atau virus tidak dikenal dapat bersembunyi di permafrost.
Kegiatan yang terkait dengan pengeboran sumur minyak dan mengekstraksi mineral dalam kondisi permafrost dapat menyebabkan mikroba yang telah mati selama ribuan tahun.
2. Penyakit yang ditularkan melalui kutu
Kutu cenderung mencari habitat baru saat iklim menghangat. Dan bersama mereka akan menyebar penyakit seperti ensefalitis tick-borne. Wabah penyakit terjadi terutama di musim panas, ketika kutu (dan orang) paling aktif.
Masalah lain yang ditularkan melalui kutu, penyakit Lyme, juga dapat menyebar ke daerah baru saat kutu bergerak ke utara. Sebuah artikel tahun 2008 dari majalah Ecohealth mengatakan bahwa kutu ixodid (pembawa utama penyakit Lyme) akan menerima 213% lebih banyak habitat di Kanada pada tahun 2080 jika perubahan iklim berlanjut.
1. Kolera
Kolera yang mematikan menempati urutan teratas daftar penyakit paling berbahaya yang terkait dengan perubahan iklim. Penyakit ini menyebar melalui air yang terkontaminasi.
Sebuah studi tahun 2014 yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Geophysical Union menyarankan bahwa peningkatan panas dan banjir yang terkait dengan perubahan iklim dapat menyebabkan wabah kolera di daerah-daerah yang sudah menderita sanitasi buruk. Banjir dapat menyebarkan air yang terkontaminasi dalam jarak yang jauh, sementara selama musim kemarau banyak bakteri kolera (cholera vibrios) akan berkonsentrasi dalam volume air yang kecil.
Kolera menyukai cuaca hangat, sehingga semakin panas di Bumi, dan semakin hangat air, semakin tinggi kemungkinan penyebaran penyakit ini.