Tidak mudah membayangkan sesuatu yang keji, pengecut, dan menjijikkan seperti terorisme. Dengan melakukan tindakan teroris, para penjahat tidak hanya mengintimidasi warga sipil, tetapi juga mencoba mempengaruhi keputusan pemerintah dan organisasi internasional.
Listverse menerbitkan serangkaian serangan (termasuk peristiwa 11 September 2001 di Amerika Serikat dan 13 November 2015 di Paris) dan diterbitkan fakta menarik tentang terorisme modernyang bertentangan dengan anggapan yang diterima secara umum.
5. Tidak semua teroris mempraktikkan Islam
Tidak ada kelompok dalam sejarah terorisme yang sebesar atau didanai dengan baik seperti ISIS. Ini adalah organisasi teroris terkaya di Bumi, menurut Forbes Israel pada 2014. Penghasilan tahunannya adalah $ 2 miliar.
Tetapi cap bahwa semua "pengekspor" teror terkait dengan Islam adalah mitos. Beberapa tidak tergantung pada agama sama sekali. Misalnya, organisasi "Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia", yang merupakan yang ketiga dalam daftar organisasi teroris terkaya di dunia ($ 600 juta), "mengaku" ide-ide Marxisme dan Leninisme.
4. Sebagian besar korban teror tidak tinggal di Barat
Antara 2004 dan 2013, Amerika Serikat diserang oleh 131 kali teroris, 20 serangan fatal. Prancis telah diserang 47 kali. Dan Irak selama periode ini menderita dari 12.000 serangan teroris, 8.000 di antaranya fatal.
Sekitar 50% dari semua serangan teroris dan 60% kematian akibat serangan teroris hanya terjadi di tiga negara: di Irak, Pakistan, dan Afghanistan. Selanjutnya dalam peringkat negara-negara paling berbahaya adalah India, Nigeria, Somalia, Yaman, Suriah, Sri Lanka, dan Thailand.
3. Teroris yang tumbuh di dalam negeri membunuh lebih banyak orang Amerika daripada jihadis
Jihadis bertanggung jawab atas pembantaian terbesar orang Amerika dalam sejarah terorisme (11 September 2001). Tapi inilah fakta menarik tentang terorisme: jihadisme bukanlah sumber ekstremisme utama yang mematikan di Amerika modern. Teroris yang tumbuh di dalam negeri membunuh lebih banyak orang Amerika.
Misalnya, pada 1995 sebuah bom mobil meledak di Kota Oklahoma, menghancurkan Gedung Federal Alfred Marr. Membunuh 168 orang. Timothy McVeigh, seorang veteran operasi Teluk, bertanggung jawab atas tindakan ini. Dan pada tahun 2012, neo-Nazi Wade Michael Page menyerang kuil Sikh, menewaskan enam orang dan melukai tiga lainnya.
2. Penelitian: Terorisme Tidak Berfungsi
Pada tahun 2009, Universitas Amerika George Mason menganalisis 457 kampanye teroris sejak 1968 dan menemukan bahwa 94% kelompok ekstremis gagal mencapai salah satu dari tujuan yang dinyatakan.
Dapat dikatakan bahwa kelompok ISIS berhasil menciptakan negara barbar yang berfungsi sebagian di Timur Tengah.
Tetapi pengecualian hanya menegaskan aturan. Meskipun puluhan tahun keberadaan IRA, Irlandia Utara tetap menjadi bagian dari Inggris. Bahkan gerilyawan Kolombia, yang dekat dengan penggulingan pemerintah Kolombia pada akhir 1990-an, sekarang siap untuk menegosiasikan perdamaian dengan para pemimpin politik negara itu.
1. Agama atau ideologi hanyalah bagian dari terorisme
Ada dua sudut pandang mengapa teroris membunuh orang yang tidak bersalah. Salah satunya: teroris hanya ingin melukai orang. Lain adalah bahwa teroris secara paksa mencoba menyebarkan ideologi atau agama. Namun, penelitian menunjukkan bahwa agama dan ideologi tidak terlalu peduli dengan ekstremis. Kebanyakan dari mereka termotivasi oleh alasan-alasan kecil.
Universitas Negeri Ohio melakukan penelitian yang melibatkan 52 ekstrimis Islam untuk mencari tahu apa yang memotivasi mereka. Ternyata motif luar biasa untuk aksi teroris modern adalah balas dendam. Mereka ingin menghukum Amerika Serikat karena mendukung Israel atau untuk kegiatan di Afghanistan dan Irak.
Para peneliti di Universitas Michigan melangkah lebih jauh. Mereka berpendapat bahwa sebagian besar teroris (dan ini biasanya adalah kaum muda) bertindak untuk petualangan, wanita, persahabatan, dan status.